Shalawât Dzâtiyyah menggunakan bahasa
Arab yang tidak umum. Sayyidina Muhyiddin ibn `Arabi (k) menyusunnya dan
ia mengandung begitu banyak makna yang dalam dan tersembunyi. Shalawat
ini ditemukan di Masjid Universitas al-Azhar di Mesir dan juga terdapat di
dalam kitab Dalâil al-Khayrât yang
lama. Satu kali pembacaan shalawat ini akan membawa kalian pada berkah
yang tak terhingga, seolah-olah kalian membaca Dalâil al-Khayrât sepanjang hari, setiap hari dan kalian akan
memperoleh 70.000 pahala dan keberkahan.
(Dibaca 1 kali setiap hari)
ALLÂHUMMA SHALLI `ALA ‘DZ-DZÂT
AL-MUTHALSAM WA ‘L-GHAYB AL-MUTHAMTHAM LÂHÛT AL-JAMÂL NÂSÛT AL-WISHÂL THAL`ATI
‘L-HAQQ KANZI `AYNI ‘L-INSÂN AL-AZALI FÎ NASYRÎ MAN LAM YAZAL FÎ QÂBA
NÂSÛT AL-WISHÂL AL-AQRAB. ALLÂHUMMA SHALLI BIHI MINHU FÎHI `ALAYHI WA
SALLIM.
Di sini Allah (I) mengirimkan shalawat
dan salam-Nya pada Dzat Nabi (e) yang tidak diketahui oleh seorang pun karena
ia tersembunyi dan orang tidak bisa menembus realitasnya tanpa mengetahui kode
rahasia yang diperlukan untuk membuka dan mendekodenya.
adz-dzâti
‘l-Muthalsam adalah Dzat yang terlindungi, yang tak
seorang pun dapat membukanya, dan
Al-Ghaybi ‘l-Muthamtham adalah alam gaib yang tak seorang pun
dapat mencapai atau membicarakannya. Lâhût al-Jamâl artinya tak ada satu pun yang melebihi keindahan
Nabi (e); beliau adalah Keindahan bagi alam semesta ini dan Keindahan bagi
Surga. Lâhût artinya apa
yang terkandung di dalam bumi dan Nâsût
adalah sambungan/penghubung dari bumi ke langit, Thal`ati ‘l-Haqq, pemunculan Sang Kebenaran, yaitu
Sayyidina Muhammad (e), di mana Allah (I) menyandangkan beliau dengan busana
Keadilan dan Keindahan. Insân
al-azal fî nasyrî man lam yazal, “Ia adalah manusia yang hidup sejak
masa azali hingga abadi, yang akan membuka rahasia Asmâul Husna wal Sifat."
Fî qâba
nâsût al-wishâl al-aqrab, “Ia hanya membuka kepada orang-orang yang mencapai hubungan
antara kehidupan duniawi dengan kehidupan surgawi, ia membukakan kepada mereka
ketika mereka bergerak menuju ke (level) surgawi.
Shalli bihi (berbeda
dengan shalli `alayh), artinya
“bershalawat melalui Nabi (e)”, minhu,
“darinya dan kepadanya” atau “dari Nabi (e) kepada Nabi (e)” dan fihi, “di dalam dirinya”, `alayhi, “kepadanya.”
qasidah7007.blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar