Walaupun ada kesama’an nama. Ilmu
Nur al qalbu sirrullah (N-AQS) bukanlah berasal dari asma’ sirr. Inti dari ilmu
NAQS adalah pewarisan Nurun ‘ala Nuurin. Yang kemudian di rawat dengan olah
meditasi/dzikir untuk mengkultivasikan dirinya dzahir bathin hingga mencapai
tataran Insan Kamil dan mencapai kedekatan kepada Tuhan dengan sedekat-dekatnya
(Taqorruban ilallah). Jadi Nurun ‘Ala Nuurin adalah energi kultivasi untuk
penyempurna’an jiwa. Sedangkan asma’ sirr digunakan lebih ke arah nilai manfaat
untuk memperoleh sebuah kekuatan (power) supranatural.
Asma’ Sirr dalam dunia spiritual
dikenal sebagai amalan untuk mendapatkan karunia kesaktian dan keselamatan dari
marabahaya baik di darat, laut dan udara. Karena cara pengamalannya cukup
mudah, hanya cukup dibaca (diwirid) saja, tidak perlu tirakat puasa, dan bacaan
asma’nya singkat, maka ilmu ini banyak diminati oleh para pelaku ilmu hikmah untuk
dijadikan wirid harian.
Mengamalkan ilmu hikmah tanpa
tuntunan dari seorang guru adalah bisa berbahaya, karena pancaran gelombang
konsentrasi yang dipancarkan oleh seorang manusia yang belum dimurnikan
Jiwa/nafsunya tidak akan sampai ke Alam Ilahiah. Namun hanya sampai ke langit
lapis tengah yang banyak dihuni oleh jin dan khodam. Sehingga
kemampuan-kemampuan supranatural yang diperoleh secara tidak disadari oleh si
pelaku sebenarnya mendapatkan bantuan dari makhluk elemental dari alam astral.
Jadi bukan Cahaya murni yang berasal dari Tuhan dalam spektrum cahaya Nurun
‘ala Nuurin.
Sedangkan bagi yang mengamalkan
metode kultivasi, amalan ilmu hikmah tidak boleh dijadikan sebagai sebuah
amalan utama. Apalagi bagi yang mash pemula dalam menjalani latihan kultivasi.
Karena di khawatirkan akan menyerap energi alam semesta (natural) di luar
kemampuannya untuk memurnikan energi tersebut. Bagi yang menjalankan latihan
kultivasi, energi yang di minta hanya murni yang dari Tuhan dalam spektrum
cahaya Nuurin ‘Ala Nuurin. Energi alam semesta (natural) bahkan bisa bersifat
racun bagi dirinya, yang akan mengakibatkan dia menjadi sangat rentan
terinfeksi oleh makhluk elemental dari alam astral.
Oleh karena itu, siswa majelis NAQS
diharapkan untuk berkonsultasi lebih dahulu kepada pengasuh sebelum mengamalkan
sebuah amalan ilmu hikmah. Ini tidak berarti siswa tidak diperbolehkan untuk
mengamalkan ilmu hikmah. Boleh saja…. asal tahu cara dan hakikatnya, sehingga
cahaya yang diperoleh adalah cahaya (Nur) yang asli dari amalan tersebut. Dan
hal itu baru bisa terjadi bila siswa telah cukup dalam terlatih dalam metode
kultivasinya. Dan bila mengamalkan asma’ sirr tanpa seizin pengasuh, maka hasil
dan efek samping yang diperoleh tentulah bukan menjadi tanggung jawab pengasuh.
Walaupun bukan inti dari ilmu NAQS,
namun untuk menambah pengaya’an materi dan pembekalan bagi siswa dalam
mengaplikasikan reiki NAQS. Siswa nanti juga akan dibekali dengan ilmu ini.
Dibawah ini Pengasuh sajikan tentang asma’ Sirr versi pengasuh
1.
SIRRULLAH
2.
DUUNULLAH
3.
NURRULLAH
4.
DZATULLAH
5.
QUWWATULLAH
6.
QUDRATULLAH
7.
ASMA’ULLAH
8.
WUJUDULLAH
9.
ALLAHU
AKBAR… ALLAHU AKBAR… ALLAHU AKBAR…
Dalam Reiki NAQS level yang lebih
lanjut, asma’ ini juga akan di ijazahkan kepada semua siswa untuk dipakai dalam
aplikasi reikinya. Untuk sa’at ini yang di izinkan untuk digunakan oleh siswa
hanyalah kalimah SIRRULLAH….
Mas
Eddy Sugianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar